31 May 2005

Pekan Imunisasi Nasional

Hampir lupa. Naufal pagi ini ikut PIN. Ada fotonya tidak ya? Kalau ada, mau dipigura dan dipajang di ruang tamu.

Cepat besar nak. Jadilah anak sholeh, pintar dan patuh terhadap orang tua. Amiiinnn...

Selamat.. Selamat..

1. Selamat ulang tahun untuk adik tercinta Ine, semoga tercapai semua keinginan, lebih dewasa dalam bersikap, lebih rajin beribadahnya dan cepat dapat pekerjaan.

2. Selamat ulang tahun untuk keponakan tercinta, Bisma. Semoga menjadi anak yang shaleh, tekun ibadahnya, rajin, dan patuh sama papa dan mama ya :)

3. Selamat jalan untuk Bonny, semoga sukses berjuang di negeri orang. Jaga diri baik-baik, jangan cepat emosi. Ingat, keberhasilan bukan dilihat dari keberhasilan mendapatkan uang yang banyak, semua itu tidak berarti tanpa keberkahan. Jangan lupa didzakatkan penghasilannya, biar kita hanya menerima apa yang sudah jadi rejeki kita. Sampai jumpa 2 tahun lagi bila Allah mengizinkan

4. Selamat untuk milis gajah, atas keberhasilan jumlah email menembus angka 20.000 dalam sebulan. Bener-bener kampung junkers. Kirain itu mission impossible, ternyata jadi mission is possible :P

27 May 2005

Monolog Meja Proses

Lokasi: Loket Pos Kilat Khusus Kantor Pos Besar Pasar Baru Jakarta
Waktu: Sekitar pukul 08.25 WIB hari ini
Pelaku: Meja Proses

Ah indahnya pagi ini. Aku selalu senang memulai tugas muliaku sebagai meja proses di loket pos kilat khusus di pagi hari. Seperti kebiasaanku setiap hari, aku mengamati suasana disekitarku. Masih sepi, belum banyak orang yang membutuhkan aku - sebagai alas keyboard, monitor CRT dan timbangan - baru tiga orang. Duh, mereka kelihatan terpelajar, langsung membentuk antrian tanpa harus diminta semata karena kesadaran mereka.

Hei... sepertinya datang dua orang lagi yang akan menggunakan jasaku. Horeee... pasti mereka akan langsung antri dibelakang ketiga orang didepanku ini. Tetapi yang terjadi selanjutnya membuatku terkejut. Hei.. hei.. kedua orang itu langsung menerobos antrian dan ikut menjadi yang terdepan di bagian sebelah kanan. Mereka bahkan langsung begitu saja meletakkan surat-surat mereka di loket padahal ketiga orang antri tadi saja masih memegang surat-surat mereka di tangan. Aku berusaha mengingatkan mereka sebisaku, tapi apa daya, mereka pasti tak mengerti bahasa mejaku.

Kemudian datang dua orang lagi dan ternyata mereka melakukan hal yang sama dengan menerobos antrian ikut menjadi yang terdepan, hanya saja kali ini di sebelah kiri. Antrian apa ini? mengapa menjadi huruf T? Mengapa surat-surat berserakan tak beraturan di loket?

Kakak petugas yang senantiasa bekerja bersamaku setiap hari sepertinya juga enggan menegur mereka. Apakah mungkin dia merasa bahwa menegur itu tidak ada gunanya? Aku kasihan dengan tiga orang pertama tadi. Mereka terabaikan karena kakak petugas langsung begitu saja mengambil secara acak apapun surat yang akan diposkan yang terserak tak beraturan di atas loket - tanpa memperhatikan urutan orang yang harus dilayani - dan langsung memprosesnya melalui komputer diatasku.

Sambil menahan rasa sedih, aku teringat salah satu nasihat ayahku, "Nak, jadilah meja yang bisa menghargai meja lain, jadilah meja yang peduli dengan yang lain". Kami sesama meja saja saling menghargai, jadi menurutku orang yang tidak peduli untuk antri pastilah orang yang tidak menghargai dan peduli dengan orang lain.

Aku hanya bisa menggerutu, "Dasar orang bodoh! Kepalanya pasti basi! Coba diganti dengan kepala yang baru!"

26 May 2005

Champion! Champion!

Partai final Liga Champions Eropa 2005 yang dramatis berakhir manis bagi Liverpool. Terbukti sebuah tim yang tidak diunggulkan mampu menjadi pemenang melalui semangat juang, kerja keras dan mental juara yang tinggi.

Berakhir sudah penantian selama 21 tahun di pentas Champions Eropa sejak mereka menundukkan AS Roma di final (4-2 adu penalti, 1-1 120 menit) tahun 1984 di stadion Olimpico, Roma, Italia. Kekalahan 0-1 dari Juventus setahun kemudian dan hukuman berupa larangan kepada semua klub Inggris untuk berkiprah di pentas Eropa apapun selama 5 tahun (6 tahun untuk Liverpool) sebagai dampak Tragedi Heysel seolah menenggelamkan nama Liverpool di Eropa. Kebangkitan yang dimulai tahun 2001 ketika mereka merebut treble winners dengan menjadi juara Piala Liga Inggris, Piala FA dan tentu saja Piala UEFA dan Piala Super Eropa di pentas Eropa diteruskan tahun ini.

Sempat ketinggalan 0-3 di babak pertama lewat gol Paolo Maldini dan 2 gol Hernan Crespo, mampu disamakan menjadi 3-3 oleh gol-gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan Xabi Alonso hanya dalam selang waktu 6 menit di babak kedua. Dongeng itu pun terus berlanjut dengan puncaknya terjadi di babak adu penalti ketika mereka menang 3-2. Kegagalan eksekusi penalti pertama dan kedua AC Milan lewat Serginho dan Andrea Pirlo seolah menyalakan sinyal kemenangan bagi Liverpool apalagi dua eksekutor pertama mereka yaitu Dietmar Hamann dan Djibril Cisse sukses. Meskipun Jon Dahl Tomasson dan Kaka berhasil sedangkan John Arne Riise gagal, tetapi keberhasilan Vladimir Smicer dan kegagalan Andriy Shevchenko menuntaskan penantian itu. Liverpool berhasil menjadi raja Eropa tahun ini.

Pujian patut diberikan kepada semua elemen. Pelatih Rafael Benitez yang mampu meramu sebuah tim underdog menjadi pemenang, staf dan asisten pelatih, para pemain yang bermental hebat, berdeterminasi dan semangat juang tinggi, kapten yang luar biasa, kiper yang luar biasa, pendukung yang hadir di stadion dan fans seluruh dunia. You'll never walk alone!

Ironisnya kemenangan ini tidak serta merta meloloskan Liverpool ke Liga Champions Eropa tahun depan, karena prestasi The Reds di Liga Premier Inggris hanya mampu berada di urutan ke lima dibawah empat klub teratas penerima jatah lolos ke Liga Champions tersebut yaitu Chelsea, Arsenal, Manchester United dan Everton. Jatah Liverpool yang pasti adalah ke Piala UEFA. Jadi atau tidaknya Liverpool ke Liga Champions sangat ditentukan dari diterima atau tidaknya proposal ke UEFA.

Bagaimanapun juga, selamat untuk Liverpool yang telah menuntaskan dengan manis cerita dari negeri dongeng pada perhelatan Liga Champions Eropa ke-50 serta merengkuh tropi ke-5 dan selamat untuk AC Milan yang bermain luar biasa dan bisa mengontrol jalannya pertandingan hanya sayang kurang beruntung. You'll Never Walk Alone!

25 May 2005

You'll Never Walk Alone

Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com

Dinihari nanti, Liverpool akan ditantang oleh AC Milan di babak final Liga Champions Eropa di stadion Atatürk, Istanbul, Turki. Final pertama bagi Liverpool sejak tragedi Heysel yang kelam di tahun 1985.

Banyak yang menyangsikan kemampuan mereka di ajang ini, apalagi melihat perjalanan di Liga Premier Inggris yang tersendat-sendat dengan hanya menempati posisi ke-5 di klasemen akhir. Banyak yang bilang bahwa sukses Liverpool melaju hingga ke babak final adalah karena kejutan. Kejutan? Tidak. Itu adalah kerja keras. Setelah menghantam Bayer Leverkusen di 16 besar, langkah Liverpool kemudian membalikkan segala ramalan. Juventus di perempat final dan Chelsea di semifinal dapat dikalahkan.

Memang harus diakui bahwa Liverpool sekarang belum bisa seperti Liverpool di masa sebelum 1985 sebagai raja Eropa dengan menjuarai Piala Champions Eropa sebanyak 4 kali dan juara Piala UEFA sebanyak 3 kali. Tetapi dengan hadirnya pelatih hebat Rafael Benitez yang berhasil membawa Valencia menjadi juara piala UEFA pada musim lalu dan pemain-pemain bertalenta tinggi, Liverpool bisa berharap banyak kembali ke masa kejayaannya dimulai dengan menjuarai Liga Champions Eropa dini hari nanti.

Ayo... jadilah juara Champions Eropa untuk ke-5 kalinya. You'll Never Walk Alone!

20 May 2005

Kumpulan kalimat yang indah

"I was deeply engrossed in thought and contemplation and seeking to understand the meaning of nature and the revelation of books and scriptures when I heard LOVE whispered into my ears through your lips. My life was a coma, empty like taht throne of Adam's in Paradise, when I saw you standing before me like a column of light. You were the Eve of my heart who filled it with secrets and wonders and made me understand the meaning of life."

Ah tiba-tiba saja teringat ini di kepala. Kahlil Gibran sekali ya? Kumpulan kalimat yang indah.

*koreksi dari rony*

18 May 2005

Surat Pernyataan Ampun

Tadi siang sewaktu sedang blogwalking ke blognya Priyadi, ada posting yang sangat menarik perhatian saya, yaitu Surat Pernyataan Ampun. Surat itu - judul aslinya adalah Surat Terbuka Pernyataan Ampun Kepada PT. Bhakti Investama Tbk. - dimuat sebagai iklan pernyataan di harian Media Indonesia terbitan tanggal 12 Mei 2005.

Saya tidak tahu apakah Pak Abdul Malik Jan itu benar atau tidak. Jika tidak, abaikan saja sisa posting ini, jika benar, maka isi surat itu begitu sedih, ironis, tragis tapi juga mengundang senyum.

Sedih karena upaya beliau untuk ikut berpartisipasi dalam memberantas korupsi - semangat yang dicanangkan dan digalakkan sendiri oleh bapak Presiden kita - harus kandas dan bahkan disomasi untuk memberikan pernyataan maaf karena dianggap telah memfitnah dan mencemarkan nama baik.

Ironis karena memberantas korupsi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Mengapa orang yang melaporkan tindak pidana korupsi malah bernasib seperti ini? Dan apakah akan selalu seperti ini?

Tragis karena ternyata tidak ada perlindungan dan jaminan hukum bagi sang pelapor yang terbukti dari keluarnya somasi yang menuntutnya untuk melakukan pernyataan maaf secara terbuka. Hal ini yang menjadi alasan kenapa anonimitas akhirnya menjadi jalan keluar yang dipakai orang. Lebih buruk lagi, ditakutkan peristiwa ini akan semakin melemahkan semangat kita untuk ikut berpartisipasi memberantas korupsi di negeri ini.

Di lain sisi, saya tersenyum dengan cara Pak Abdul Malik Jan menulis Surat Pernyataan Ampun ini. Penulisan yang elegan, penuh dengan sarkasme dan sindiran pedas yang justru akan membuat pembacanya bertanya-tanya bahwa pasti ada yang tidak beres disitu dan membangkitkan minat pembacanya pada kasus itu. Keren!

17 May 2005

Majalah Dinding

Ketika akhir pekan kemarin berlibur ke rumah orang tua, sempat kaget sewaktu melihat ada sepotong styrofoam tergantung di dinding dan ditempeli kertas-kertas. Setelah didekati, ternyata styrofoam tersebut difungsikan sebagai media majalah dinding.

Setelah saya bertanya kepada adik saya, barulah saya menemukan titik terang tentang keberadaan majalah dinding tersebut. Ternyata majalah dinding tersebut adalah hasil kerja dari para keponakan yang hampir setiap hari berkumpul di rumah Eyang (rumah orang tua saya). Idenya datang dari adik bungsu saya yang mencoba mendorong mereka untuk membuat majalah dinding sebagai proses pembelajaran untuk berlatih menulis dan mengekspresikan diri. Ide itu diluar dugaan mendapat sambutan yang bagus dari mereka yang padahal masih berusia antara 7 sampai 14 tahun.

Penerimaan ide tersebut langsung diwujudkan dengan mengadakan rapat dengan peserta semua keponakan yang hadir dengan dua agenda, yaitu mengadakan musyawarah untuk menentukan ketua dan sekretaris majalah dinding tersebut dan juga menentukan bagaimana pengelolaan majalah dinding tersebut.

Hasil dari rapat tersebut menunjuk Mutiara Rahmadhani (keponakan tertua yang sudah berusia 14 tahun dan sedang duduk di bangku SMP kelas 2) sebagai ketua dan Paracytha Gumilang Purnama (keponakan ke-2 dari kakak sulung saya dan sedang duduk di bangku SD kelas 4) sebagai sekretaris. Selain itu rapat tersebut juga menyepakati bahwa majalah dinding tersebut akan terbit mingguan pada setiap hari Minggu dan akan mempunyai tema berbeda-beda setiap minggunya. Rubrik-rubriknya adalah Wawancara, Iptek, Lukisan, Puisi, Perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris, Saur Sepuh (rubrik untuk menampung kritik dan saran dari om, tante dan eyang) dan rubrik bebas yang kesemua isinya menurut tema yang telah disepakati. Semua anggota majalah dinding akan diberi tugas untuk mengisi rubrik yang berbeda-beda setiap pekannya. Juga yang tak kalah penting, majalah dinding tersebut diberi nama "CuEng" (Cucu Eyang).

Edisi pertama lahir tanggal 8 Mei 2005 (satu minggu yang lalu) dengan tema "Pasar". Edisi kedua tanggal 15 Mei 2005 terbit dengan tema "Pantai". Untuk edisi berikutnya tanggal 22 Mei 2005 akan terbit dengan tema "Rumah Sakit".

Yang saya lihat kemarin adalah edisi kedua. Vien Aulia Rahmatika melakukan wawancara dengan saya, Fauzan Tsururi membuat lukisan pantai, Nabila Mumtaz Gumintang membuat rubrik Iptek, Mutiara Rahmadhani membuat puisi dan Paracytha Gumilang membuat perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris yang berkaitan dengan pantai. Bahkan anak saya yang masih berusia 10 bulan ikut menyumbang rubrik bebas berupa cetakan bibirnya yang diselimuti oleh bubur bayi.

Yang pasti ada rasa bangga melihat majalah dinding itu. Ini adalah karya besar dari para keponakan saya yang telah berhasil berorganisasi, melakukan rapat dan musyawarah, membuat keputusan penting, mengelola majalah dinding dan belajar menulis artikel sesuai tema.

13 May 2005

Posting pertama

Akhirnya, jadi juga posting pertama disini setelah banyak kekacauan yang terjadi dalam dunia blog saya. Kekacauan? ya bisa dibilang begitu. Server co-location saya mengalami masalah pada harddisknya. Alhamdulillah, data-data penting berhasil diselamatkan tetapi tidak demikian dengan blog saya, engine dan arsip-arsipnya :((

Sambil berusaha untuk membuat blog yang baru di rumah sendiri, saya kembali menumpang akun Blogger - dibuat sejak bulan Juli tahun 2000, terakhir posting tahun 2004 - yang lama tak digunakan dan ternyata sampai sekarang akun ini masih tetap ada. Terima kasih kepada Blogger untuk pengertiannya :P

Jumlah blog di akun Blogger ini ada dua. Yang pertama tidak dipublikasikan karena itu hanyalah untuk konsumsi saya dan istri tercinta. Sedangkan blog ini adalah yang kedua dan dibuka untuk publik.

Selain disini, saya juga mempunyai blog di akun Friendster saya. Tetapi karena load pekerjaan yang banyak dan keasyikan menjadi junker di milis gajah, blog itu pun tidak terisi posting baru selama beberapa waktu.

Ya sudahlah, mudah-mudahan blog saya bisa berlanjut kembali dengan selamat dan bukan hanya menjadi trend sesaat. Karena untuk saya pribadi, menulis blog ini bermanfaat sebagai latihan untuk kebiasaan menulis dan berbagi hal-hal yang saya temui dalam keseharian untuk menambah warna dan pengalaman hidup, syukur-syukur bila itu bisa membawa manfaat dan kebaikan.