Champion! Champion!
Partai final Liga Champions Eropa 2005 yang dramatis berakhir manis bagi Liverpool. Terbukti sebuah tim yang tidak diunggulkan mampu menjadi pemenang melalui semangat juang, kerja keras dan mental juara yang tinggi.Berakhir sudah penantian selama 21 tahun di pentas Champions Eropa sejak mereka menundukkan AS Roma di final (4-2 adu penalti, 1-1 120 menit) tahun 1984 di stadion Olimpico, Roma, Italia. Kekalahan 0-1 dari Juventus setahun kemudian dan hukuman berupa larangan kepada semua klub Inggris untuk berkiprah di pentas Eropa apapun selama 5 tahun (6 tahun untuk Liverpool) sebagai dampak Tragedi Heysel seolah menenggelamkan nama Liverpool di Eropa. Kebangkitan yang dimulai tahun 2001 ketika mereka merebut treble winners dengan menjadi juara Piala Liga Inggris, Piala FA dan tentu saja Piala UEFA dan Piala Super Eropa di pentas Eropa diteruskan tahun ini.
Sempat ketinggalan 0-3 di babak pertama lewat gol Paolo Maldini dan 2 gol Hernan Crespo, mampu disamakan menjadi 3-3 oleh gol-gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan Xabi Alonso hanya dalam selang waktu 6 menit di babak kedua. Dongeng itu pun terus berlanjut dengan puncaknya terjadi di babak adu penalti ketika mereka menang 3-2. Kegagalan eksekusi penalti pertama dan kedua AC Milan lewat Serginho dan Andrea Pirlo seolah menyalakan sinyal kemenangan bagi Liverpool apalagi dua eksekutor pertama mereka yaitu Dietmar Hamann dan Djibril Cisse sukses. Meskipun Jon Dahl Tomasson dan Kaka berhasil sedangkan John Arne Riise gagal, tetapi keberhasilan Vladimir Smicer dan kegagalan Andriy Shevchenko menuntaskan penantian itu. Liverpool berhasil menjadi raja Eropa tahun ini.
Pujian patut diberikan kepada semua elemen. Pelatih Rafael Benitez yang mampu meramu sebuah tim underdog menjadi pemenang, staf dan asisten pelatih, para pemain yang bermental hebat, berdeterminasi dan semangat juang tinggi, kapten yang luar biasa, kiper yang luar biasa, pendukung yang hadir di stadion dan fans seluruh dunia. You'll never walk alone!
Ironisnya kemenangan ini tidak serta merta meloloskan Liverpool ke Liga Champions Eropa tahun depan, karena prestasi The Reds di Liga Premier Inggris hanya mampu berada di urutan ke lima dibawah empat klub teratas penerima jatah lolos ke Liga Champions tersebut yaitu Chelsea, Arsenal, Manchester United dan Everton. Jatah Liverpool yang pasti adalah ke Piala UEFA. Jadi atau tidaknya Liverpool ke Liga Champions sangat ditentukan dari diterima atau tidaknya proposal ke UEFA.
Bagaimanapun juga, selamat untuk Liverpool yang telah menuntaskan dengan manis cerita dari negeri dongeng pada perhelatan Liga Champions Eropa ke-50 serta merengkuh tropi ke-5 dan selamat untuk AC Milan yang bermain luar biasa dan bisa mengontrol jalannya pertandingan hanya sayang kurang beruntung. You'll Never Walk Alone!
3 Komentar:
Dari situs resmi liverpool:
LIVERPOOL FOOTBALL CLUB ARE BACK!
Amazing, astounding, awe-inspiring, breathtaking, extraordinary, hair-raising, heart-stirring, magnificent, marvellous, miraculous, moving, overwhelming spectacular, spine-tingling, striking, stunning, stupefying, stupendous, wonderful.
lagi ah,
You'll Never Walk Alone! ^^
hai salam kenal juga...
namanya isni ya? nebak dari komentar di situs didats :)
Post a Comment
<< Home