17 May 2005

Majalah Dinding

Ketika akhir pekan kemarin berlibur ke rumah orang tua, sempat kaget sewaktu melihat ada sepotong styrofoam tergantung di dinding dan ditempeli kertas-kertas. Setelah didekati, ternyata styrofoam tersebut difungsikan sebagai media majalah dinding.

Setelah saya bertanya kepada adik saya, barulah saya menemukan titik terang tentang keberadaan majalah dinding tersebut. Ternyata majalah dinding tersebut adalah hasil kerja dari para keponakan yang hampir setiap hari berkumpul di rumah Eyang (rumah orang tua saya). Idenya datang dari adik bungsu saya yang mencoba mendorong mereka untuk membuat majalah dinding sebagai proses pembelajaran untuk berlatih menulis dan mengekspresikan diri. Ide itu diluar dugaan mendapat sambutan yang bagus dari mereka yang padahal masih berusia antara 7 sampai 14 tahun.

Penerimaan ide tersebut langsung diwujudkan dengan mengadakan rapat dengan peserta semua keponakan yang hadir dengan dua agenda, yaitu mengadakan musyawarah untuk menentukan ketua dan sekretaris majalah dinding tersebut dan juga menentukan bagaimana pengelolaan majalah dinding tersebut.

Hasil dari rapat tersebut menunjuk Mutiara Rahmadhani (keponakan tertua yang sudah berusia 14 tahun dan sedang duduk di bangku SMP kelas 2) sebagai ketua dan Paracytha Gumilang Purnama (keponakan ke-2 dari kakak sulung saya dan sedang duduk di bangku SD kelas 4) sebagai sekretaris. Selain itu rapat tersebut juga menyepakati bahwa majalah dinding tersebut akan terbit mingguan pada setiap hari Minggu dan akan mempunyai tema berbeda-beda setiap minggunya. Rubrik-rubriknya adalah Wawancara, Iptek, Lukisan, Puisi, Perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris, Saur Sepuh (rubrik untuk menampung kritik dan saran dari om, tante dan eyang) dan rubrik bebas yang kesemua isinya menurut tema yang telah disepakati. Semua anggota majalah dinding akan diberi tugas untuk mengisi rubrik yang berbeda-beda setiap pekannya. Juga yang tak kalah penting, majalah dinding tersebut diberi nama "CuEng" (Cucu Eyang).

Edisi pertama lahir tanggal 8 Mei 2005 (satu minggu yang lalu) dengan tema "Pasar". Edisi kedua tanggal 15 Mei 2005 terbit dengan tema "Pantai". Untuk edisi berikutnya tanggal 22 Mei 2005 akan terbit dengan tema "Rumah Sakit".

Yang saya lihat kemarin adalah edisi kedua. Vien Aulia Rahmatika melakukan wawancara dengan saya, Fauzan Tsururi membuat lukisan pantai, Nabila Mumtaz Gumintang membuat rubrik Iptek, Mutiara Rahmadhani membuat puisi dan Paracytha Gumilang membuat perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris yang berkaitan dengan pantai. Bahkan anak saya yang masih berusia 10 bulan ikut menyumbang rubrik bebas berupa cetakan bibirnya yang diselimuti oleh bubur bayi.

Yang pasti ada rasa bangga melihat majalah dinding itu. Ini adalah karya besar dari para keponakan saya yang telah berhasil berorganisasi, melakukan rapat dan musyawarah, membuat keputusan penting, mengelola majalah dinding dan belajar menulis artikel sesuai tema.

0 Komentar:

Post a Comment

<< Home