13 September 2005

Warung soto Mang Anta

Sepulang mengambil paket Ubuntu dari Kantor Pos Pemuda, saya mengambil rute memutar melalui RS. Persahabatan. Hal ini saya lakukan mengingat kondisi perut yang keroncongan dan kesempatan makan di warung soto Mang Anta, salah satu warung soto favorit saya.

Sudah bertahun-tahun dari sejak saya masih makan bangku sekolahan sampai sekarang, saya selalu menyempatkan diri makan disana apabila ada kesempatan dan hari ini kesempatan itu datang lagi setelah sekian lama. Lokasinya persis di seberang RS. Persahabatan, dekat jalan Kamboja yang menjual Asinan Kamboja dan Mie Juhi. Warungnya sederhana dan kecil, tipikal warung pinggir jalan.

Bila ingin kesana menggunakan kendaraan umum (mungkin berguna buat Fahmi si raja homo yang suka keluyuran dan memiliki nafsu makan yang luar biasa), bisa menggunakan Mikrolet M02 jurusan Kp. Melayu-Pulogadung, Mikrolet M21 juga jurusan Kp. Melayu-Pulogadung, M04 jurusan Cililitan-Rawasari atau Metromini 46 (Pulogadung-Kp. Melayu) dan Metromini 49 (Pulogadung-Manggarai). Untuk Mikrolet bisa PP, tetapi untuk Metromini, hanya bisa dilewati dari arah Pulogadung.

Soto campurSesampainya disana, saya segera memesan soto campur (campuran daging dan babat), nasi putih serta jus nangka. Tak pakai lama (tapi pakai senyum), soto pesanan pun diantarkan. Wah kuah santannya begitu kental menggoda, hanya sayang kuantitas sotonya agak berkurang, mungkin karena harga bahan bakunya naik seiring harga TPI, tiba giliran membayar. Setelah tersenyum senang makan soto enak, kini senyum saya lebih lebar lagi karena harga total yang harus dibayar untuk semangkuk soto campur, nasi putih dan jus nangka hanya berharga Rp. 13.000,- saja. Wah, sepertinya saya harus mencari kesempatan lain agar bisa makan disana lagi :)

Mengambil paket Ubuntu

Kantor Pos PemudaKemarin siang, saya jadi juga pergi ke Kantor Pos Besar Jakarta Timur di Jl. Pemuda no. 79 untuk mengambil paket kiriman Ubuntu 5.04 "The Hoary Hedgehog" dari Belanda. Seperti yang sudah saya niatkan pada postingan saya sebelumnya, saya pun menanyakan kedua hal tersebut kepada bapak petugas.

Untuk pertanyaan pertama tentang mengapa harus saya ambil ke kantor pos yang ditunjuk dan tidak diantarkan langsung ke rumah saya, Pak Petugas memberitahu bahwa setiap paket kiriman dari luar negeri memang tidak diantarkan langsung ke alamat penerima, melainkan harus diambil sendiri di kantor pos yang ditunjuk dengan menunjukkan bukti diri seperti no. KTP. Hal ini dilakukan dengan alasan agar penerima membayar dahulu ongkos yang menjadi beban penerima, baik ongkos kirim (dalam hal ini sudah dibayar lunas oleh Ubuntu), biaya pabean, dan biaya yang dibebankan oleh kantor pos sebelum mengambil paket tersebut. Bila panggilan untuk pengambilan paket tidak diabaikan sebanyak dua kali, paket itu akan dikembalikan (retur) ke pengirim. Tidak lupa petugas yang bersemangat tersebut menunjukkan beberapa catatan mengenai beberapa paket yang sudah diretur kepada pengirimnya.

Yang menarik pada salah satu catatan yang beliau perlihatkan adalah adanya retur untuk paket 50 CD dari Belanda juga sebesar sembilan ratus ribuan rupiah lebih. Sayangnya petugas itu tidak memberitahu apakah paket tersebut adalah paket Ubuntu seperti saya atau bukan. Cuma dia sendiri menyatakan keheranannya bahwa paket 40 CD saya hanya berbiaya 50 ribuan sedangkan 50 CD berbiaya sembilan ratus ribuan. Yang juga menarik adalah cerita beberapa anak gajah yang sudah terlebih dahulu mendapatkan paketnya. Mereka ada yang tidak dikenakan biaya sama sekali, Rp. 3.000,-, Rp. 7.000,-, hingga ratusan ribu rupiah. Belum jelas apakah jumlah CD yang dipesan sama dengan saya atau tidak.

Jawaban atas pertanyaan kedua saya tentang mengapa saya masih harus membayar meskipun ongkos kirim sudah ditanggung pihak Ubuntu, Pak Petugas juga menerangkan bahwa saya terkena biaya Rp. 50.860,- yang terdiri dari pabean sebesar Rp. 40.860,- (berasal dari PPN: 10% * Rp. 233.491,- (hitungan dari bea masuk) = Rp. 23.349,- ditambah dengan PPh pasal 22: 75% * Rp. 23.349,- = Rp. 17.511,-), Bea Lalu Bea sebesar Rp. 7.000,- dan Bea Susul sebesar Rp. 3.000,-. Petugas itu pun dengan bersemangat menunjukkan segala bukti-bukti pencatatan yang berkenaan dengan hal tersebut termasuk menunjukkan sebuah buku besar kedatangan paket (saya tidak tahu namanya apa).

Setelah diberi 2 tanda bukti pembayaran (salah satunya adalah copy surat PPKP), paket itupun saya bawa pulang. Siap untuk dibagi-bagikan secara gratis kepada teman-teman yang berminat mencobanya.

Paket Ubuntu yang saya dapatkan berupa 34x2 CD untuk Intel x86, 4x2 CD untuk PowerPC dan 2x2 CD untuk AMD64/EM64T. Bagi yang berminat untuk mencobanya, harap menuliskannya (dan alamat email yang ingin dihubungi) di bagian komentar pada postingan ini. Saya tidak melayani pengiriman, jadi cara pengambilan akan saya beritahukan via Japri.

NB: Ada beberapa skrinsut yang belum bisa ditampilkan. Insya Allah besok akan diupdate.

10 September 2005

Surat cinta dari pak pos

Amplop suratTadi pagi, saya mendapat surat cinta dari pak pos. Sebuah surat yang memang sudah lama saya tunggu sebenarnya, yaitu surat pengambilan paket CD Ubuntu versi 5.04 "The Hoary Hedgehog". Wah lama juga ya datangnya itu paket. Sudah dua setengah bulan lebih sejak saya pertama kali meminta kiriman tersebut di tanggal 21 Juni 2005 yang lalu.

Isi suratSetelah saya baca isi suratnya, ada beberapa pertanyaan yang timbul di benak saya. Pertama, mengapa kiriman paket tersebut tidak diantar langsung ke rumah saya tetapi malah saya sendiri yang harus mengambilnya ke kantor pos Jakarta Timur di Jl. Pemuda? Pertanyaan ini tidak bisa saya jawab karena saya belum pernah mengirim atau menerima paket melalui layanan PT. Pos Indonesia.

Yang ke dua, di dalam surat itu tercantum pula Rp. 47.860,- sebagai harga yang harus saya bayar untuk mengambil paket tersebut. Bukankah ongkos kirim sudah ditanggung oleh pihak Ubuntu?

Insya Allah paket tersebut akan tetap saya ambil hari senin besok. Meskipun demikian, saya sudah bertekad untuk meminta penjelasan atas kedua pertanyaan saya diatas kepada petugas di sana sebelum saya mengambil paket itu. Insya Allah juga, saya akan memposting lagi di blog ini apabila paket tersebut sudah benar-benar berada di tangan saya.

Untuk teman-teman yang mengetahui jawaban dari kedua pertanyaan saya tersebut diatas, silakan memberitahu di bagian komentar. Hal ini akan sangat membantu untuk mengurangi rasa penasaran saya. Terima kasih.

01 September 2005

Krakatau sang Legenda: 122 tahun letusan dahsyat

Di bulan Agustus ini banyak peristiwa penting dan bersejarah terjadi di Indonesia berupa fenomena dan bencana alam ataupun hasil buah pikiran manusia; pada masa sebelum merdeka, proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 maupun masa sesudah merdeka. Salah satu peristiwa bersejarah yang sangat dahsyat adalah meletusnya gunung Krakatau 122 tahun silam tepatnya tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan ini diakui sebagai salah satu letusan gunung berapi terdahsyat dalam sejarah.

Saya sendiri pertama kali mengetahui hal ini bukan dari pelajaran sekolah (waktu itu saya masih kelas 2 SD tetapi dari majalah Intisari. Masih sedikit tersisa dalam ingatan, artikel itu ditulis untuk memperingati 1 abad meletusnya Krakatau. Artikelnya cukup detil menceritakan berbagai hal yang terjadi sebagai dampak meletusnya gunung itu, baik penggambaran suasana di Batavia (Jakarta tempo doeloe) yang gelap gulita dan dingin meskipun hari masih siang dan kegelapan itu terjadi selama 3 hari, maupun akibat yang ditimbulkan di beberapa daerah seperti kapal Loudon yang terseret sampai 2,5 km ke daratan setinggi 10 meter di daerah teluk Betung, Lampung. Sangat disayangkan buku Intisari tersebut sudah lenyap entah kemana, mengikuti seorang teman yang meminjamnya dan belum mengembalikan sampai sekarang :((

Kalau tidak salah ingat, saya juga pernah membacanya di majalah Hai edisi khusus yang berisi kumpulan artikel tentang beberapa letusan gunung berapi terdahsyat dalam sejarah, yang saya ingat adalah artikel letusan gunung Vesuvius di Italia yang mengubur kota Pompeii tahun 79 SM (mudah-mudahan saya bisa memposting peristiwa ini nanti).
OOT: Dulu saya sangat suka Hai edisi khusus karena setiap edisinya berisikan artikel-artikel yang bagus (saya sudah tidak begitu ingat persisnya, jadi mohon dimaafkan apabila ada kesalahan ingat) seperti: edisi tentang Segitiga Bermuda, edisi tentang pasukan khusus anti teroris di berbagai negara seperti SAS di Inggris dan GSG9 di Jerman serta musuh pemberontaknya seperti Bader Meinhoff di Jerman, edisi beberapa letusan gunung berapi terdahsyat dalam sejarah, edisi beberapa tragedi terburuk seperti tenggelamnya kapal Titanic dan tabrakan dua pesawat udara ketika akan lepas landas di runway, edisi tentang bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, dan beberapa edisi khusus yang lain. Sayang sekali hal yang baik ini tidak dilanjutkan lagi :(

Kembali ke topik, Gunung Krakatau adalah pulau gunung berapi aktif yang terletak di selat Sunda antara Pulau Sumatera dan Jawa. Ketinggiannya bila diukur dari permukaan laut adalah sekitar 790 meter. Letusan pertama - seperti dilaporkan dalam tulisan Jawa kuno - terjadi sekitar tahun 416 SM ketika sebuah letusan besar menghancurkan gunung dan membentuk kaldera selebar 7 km. Pecahan ini membentuk dua pulau baru yaitu pulau Verlaten dan Lang yang berlokasi di pecahan gunung tersebut, serta pulau Rakata Besar - yang dibentuk oleh tiga buah gunung yaitu Perboewatan, Danan dan Rakata -, Panjang dan Sertung .

Setelah 200 tahun lebih tertidur - aktifitas terakhir terjadi pada bulan Mei 1680-Mei 1681 di gunung Perboewatan - dan didahului oleh serangkaian gempa, aktifitas dimulai pada tanggal 20 Mei ketika terjadi letusan yang terdengar sejauh 160 km dan lontaran debu dan batu setinggi 11 km dari Perboewatan yang dilaporkan oleh kapten kapal Elizabeth - sebuah kapal perang Jerman. Kegiatan vulkanik terus terjadi selama 3 bulan termasuk Danan yang mulai aktif di bulan Juni. Pada tanggal 11 Agustus, gas dan debu dalam jumlah besar keluar dari 7 kantong uap yang terdapat di Perboewatan dan dari kaki dan puncak gunung Danan yang membakar hutan di pulau tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus pukul 1 siang, letusan mulai terdengar dan menyemburkan debu dan asap setinggi 36 km selama 4 jam serta menimbulkan tsunami pertama yang terjadi pada pukul 5 sore. Menjelang sore dan malam, terjadi letusan-letusan yang semakin keras terdengar. Keesokan harinya empat letusan dahsyat terjadi pada pukul 5:30, 6:42, 8:20 (yang terbesar) dan terakhir 10:02 yang semuanya terdengar di lebih dari 1/13 permukaan bumi mulai dari Pulau Rodriguez dekat Kepulauan Mauritius yang berjarak 4653 km dan Srilanka sampai Perth di Australia, menyemburkan debu dan asap ke udara setinggi 80 km dan menimbulkan 9 kali gelombang tsunami. Pada tanggal 27 Agustus ini, Batavia (sekarang bernama Jakarta) yang berjarak hanya 169 km dihantam tsunami setinggi 3 meter pada pukul 12:15 sampai 14:48 dan mengalami penurunan suhu yang cukup signifikan dari 27°C menjadi 18°C serta gelap gulita selama tiga hari.

Air laut yang masuk ke dalam retakan dapur magma menghasilkan uap sangat panas dan tekanan yang tinggi sehingga mampu menghasilkan letusan yang tercatat memiliki Indeks Kekuatan Vulkanik (VEI) bernilai 6 yang disebut juga Colossal. Standar pengukuran ini didasarkan kepada volume debu yang dihasilkan, ketinggian letusan yang diukur dari kawah dan lamanya letusan. Nilai 6 ini berarti memiliki standar ketinggian letusan minimal 25 km, rata-rata ketebalan debu bervolume 10 sampai 100 km3 atau dalam radius 10 mil setebal 10 kaki dan dalam radius 300 mil setebal 1 inci. Kekuatan ini hanya mampu dikalahkan oleh letusan gunung Thera di laut Aegea pada sekitar tahun 1650 SM yang meskipun mempunyai indeks yang sama yaitu 6 (update: direvisi menjadi 7 pada tahun 2004) namun berkekuatan 6½ kali letusan Krakatau, letusan gunung Tambora di Sumbawa pada tahun 1815 yang berindeks VEI 7, dan letusan Gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 SM yang mengubur kota Pompeii dan membunuh penduduknya dengan gas beracun.

Ledakan Krakatau setara dengan 200 megaton TNT dimana 150 megaton diantaranya dihasilkan oleh letusan ketiga. Kekuatan ini 10.000 kali lebih besar dibandingkan dengan kekuatan bom atom "Fat Man" yang dijatuhkan di Nagasaki yang "hanya" berkekuatan 20 kiloton TNT. Bandingkan juga dengan bom terbesar yang pernah dibuat - Tsar Bomba - yang berkekuatan 50 megaton.

Akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Gelombang kejut yang terbentuk mampu merusak tembok dan menghancurkan jendela pada jarak 160 km. Gelombang tsunami mencapai ketinggian 36-40 meter, menghancurkan 165 desa nelayan dan merusak 132 lainnya di pesisir pantai barat pulau Jawa dan pantai selatan pulau Sumatera serta menelan korban paling tidak 36.417 jiwa. Tsunami bertemperatur tinggi ini mampu menghempaskan kapal Loudon yang sedang bersandar di Teluk Betung, Lampung sejauh 2,5 km ke daratan di ketinggian 10 meter, menghempaskan kapal The Berouw sejauh 3,3 km ke dalam hutan, juga mampu memindahkan terumbu karang seberat 600 ton ke daratan. Gelombang tsunami ini dirasakan di Auckland, Selandia Baru yang berjarak 7.767 km setinggi 2 meter, Aden - sebuah kota di pesisir selatan Jazirah Arab - yang terletak 7.000 km jauhnya dari Krakatau, Tanjung Harapan yang berjarak 14.076 km, Panama yang berjarak 20.646 km, Hawaii, pantai barat Amerika, Amerika Selatan dan bahkan sampai selat Inggris yang berjarak 19.873 km dari Krakatau. Di Tanjung Harapan dan Panama, kecepatan tsunami mencapai rata-rata 720 km per jam.

Debu yang dilontarkan sebanyak 21 km3 - terbawa angin sampai ke Madagaskar - mempengaruhi sinar matahari dan iklim global yang mampu menurunkan suhu di bumi sampai 1,2°C selama beberapa tahun akibat terbawa oleh angin di lapisan Stratosfer. Matahari terlihat biru dan hijau dari beberapa lokasi sebagai akibat dari terlontarnya debu dan aerosol ke stratosfer dan mengelilingi katulistiwa sebanyak 13 kali. Efek lainnya menyebabkan sunset dan sunrise berwarna sangat merah selama hampir 3 tahun yang pada saat pertama kali kemunculannya mampu membuat pemadam kebakaran di kota New York dan New Haven bersiaga penuh. Keanehan-keanehan tersebut juga diabadikan oleh beberapa orang seniman dalam bentuk lukisan seperti lukisan karya William Ashcroft yang melihat fenomena tersebut di tepi sungai Thames pada tanggal 26 Agustus 1883 dan lukisan "The Scream" karya Edward Munch tahun 1893 tentang langit yang berwarna merah darah di Norwegia.

Letusan dahsyat ini menghancurkan 2/3 bagian pulau dari arah utara ke selatan, menghancurkan gunung Perboewatan dan Danan dan hanya menyisakan sebagian gunung Rakata yang terletak di bagian selatan pulau. Danan yang sebelum letusan berketinggian 450 meter di atas permukaan laut berubah menjadi 250 meter di bawah permukaan laut. Dua pulau baru - Calmeyer dan Steers - dari debu vulkanik dan batuan juga terbentuk di sebelah utara hanya dalam waktu semalam meskipun kedalaman laut di daerah itu mencapai 36 meter.

Pada tanggal 29 Desember 1927, letusan di bawah laut di kedalaman 188 meter menandai kebangkitan kembali Krakatau setelah 44 tahun. Kemudian pada tanggal 26 Januari 1928, sebuah kerucut pertama kali muncul di atas permukaan laut dan setahun kemudian Anak Krakatau muncul sebagai pulau yang baru terbentuk yang terletak di tengah-tengah Perboewatan dan Danan dahulu dan diapit oleh pulau Sertung dan Rakata Kecil. Sejak ditemukan, Anak Krakatau terus tumbuh menjadi gunung api yang sangat aktif dengan pertumbuhan rata-rata 5 inci per minggu sampai sekarang telah mencapai ketinggian sekitar 305 meter dari permukaan laut akibat dari beberapa letusan dan aktifitas vulkanik yang terjadi antara lain tahun 1959-1963 dan Maret 1994-Maret 1995. Letusan yang terbesar terjadi pada bulan Mei-Juni 1995 yang menyemburkan debu setinggi 150-400 meter. Laporan aktifitas lengkapnya bisa dilihat di sini.

Catatan:
Buku terlengkap yang membahas tentang meletusnya Gunung Krakatau di tahun 1883 secara detail adalah "Krakatau 1883: The volcanic eruption and its effects" karya Simkin dan Fiske yang diterbitkan tahun 1983 atau buku "Krakatoa : the day the world exploded" karya Simon Winchester yang terbit tahun 2002. Ada yang punya kedua bukunya? Atau salah satunya? Boleh dong saya pinjam :)