17 August 2005

Liputan perayaan 17 Agustus. MERDEKAAA!!!

Seperti tradisi pada setiap tanggal 17 Agustus, peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI dilangsungkan dengan meriah di mana-mana tidak terkecuali tahun ini. Di daerah tempat saya tinggal, kemeriahan ini begitu terasa dengan diputarnya lagu MERDEKA dan lagu-lagu perjuangan lain diberbagai tempat. Demikian pula dengan bermacam-macam lomba yang diadakan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa dan karnaval keliling kampung.

KARNAVAL
Naufal sudah didaftarkan untuk mengikuti karnaval yang diselenggarakan oleh RW kami dan dijadwalkan dimulai pukul 16.00 WIB. Mulai pukul 3 sore, saya dan cintahhh nyonyahhh sudah mulai sibuk menghias BMW Z3 Roadster three wheels 3WD limited edition yang akan digunakan oleh Naufal di karnaval nanti.

NaufalHiasan yang digunakan antara lain kertas kreps berwarna merah, putih dan hijau, balon warna merah dan putih, juga benang hias berwarna merah dan kuning. Sebelum pukul empat, hiasan sudah selesai dilakukan. Wah si Z3 sudah semarak dan meriah siap untuk dipamerkan ke penjuru kampung. Setelah selesai menghias, langkah berikutnya adalah memandikan sang pembalap lalu memakaikan pakaian yang pas untuk bergaya di atas mobil sport roda tiga nya. Hmmm kaos putih harus dipadukan dengan topi merah ya biar seperti bendera kebanggaan kita: Sang Saka Merah Putih.

Naufal2Hmmmm setelah selesai semua, langsung berangkat ke garis start. Waahhh ternyata semua peserta sudah berangkat. Terpaksa mengejar rombongan karnaval dengan menggunakan mesin turbo dan NOS untuk mempercepat laju Z3. Akhirnya setelah sepeminuman Aqua gallon (SPAM!!) dan jarak ribuan depa kami berhasil mengejar mereka. Waaaahhhh... ternyata banyak juga ya peserta karnaval ini. Berdasarkan data dari panitia, 68% dari semua anak balita di RW kami mengikuti karnaval ini sedangkan 32% sisanya belum tentu tidak ikut. Banyak juga ABG yang ikut. Ada yang memakai sepeda, sepeda motor atau hanya berjalan kaki.

Rombongan ondel-ondelDi depan Apotek Kimia Farma, rombongan kami bertemu dengan rombongan lain yang juga sedang karnaval hanya dengan rute yang berlawanan arah. Rombongan itu dipimpin oleh seorang (bener gag sih?) ondel-ondel yang melenggak-lenggok dengan anggunnya (apa iya?). Di belakangnya berbaris rombongan anak-anak yang berbusana daerah, berpakaian ala suster sukarelawan PMI, ibu-ibu anggota dapur umum, pejuang dan lain-lain.

Keluarga kecilSetelah beberapa lama, kami pun sampai di garis finish yang juga merupakan garis start kami tadi. Panitia mengecek kembali daftar peserta karnaval dan selanjutnya membagikan snack dan es mambo. Disana kami sempat melakukan beberapa kali photo-photo keluarga kecil dan dayang-dayang sebelum kami kembali ke rumah.

Sesi pemotretanDidepan rumah, Naufal langsung dicegat oleh photograper yang sudah menunggu lama untuk mengadakan sesi pemotretan. Setelah dua sesi pemotretan untuk artikel majalah KEBUT dan iklan helm ASOY selesai, Z3 dibawa kembali masuk ke dalam rumah, hiasan langsung dibereskan dan dibersihkan sehingga Z3 pun kembali mulus seperti sediakala™.

SEPAKBOLA
Sehabis karnaval, saya pergi ke stadion Delle Alpi yang menurut jadwal akan menyelenggarakan pertandingan sepakbola turnamen 17 Agustus. Dalam situs FIFA disebutkan bahwa agenda tahunan ini merupakan agenda tetap dan berada di bawah naungan FMCOPD serta diakui sebagai kejuaraan yang bergengsi tinggi. Sesampainya di stadion yang berdiri sejak tahun 1990 untuk keperluan piala dunia 1990 dan berkapasitas 71.000 orang serta menjadi markas kesebelasan Juventus dan Torino, jumlah penonton sudah mencapai 50.000 orang lebih. Hingar bingar dan atmosfer yang luar biasa langsung segera terasa. Saya mendapat tempat duduk no. 50 di seksi 36D yang bertempat agak dibelakang garis gawang.

Turnamen1Pertandingan pertama telah dimulai. Salah satu tim yang bertanding ternyata diperkuat oleh pemain-pemain yang memiliki talenta tinggi. Ronaldo (memakai kaus tim nasional Brazil bernomor punggung 9) di posisi kiper, Ronaldinho (juga memakai kaus tim nasional Brazil) bermain sebagai gelandang dan Michael Owen (memakai kaus tim Liverpool) sebagai penyerang. Pertandingan berjalan dengan seru, tetapi sayangnya tim yang bertabur bintang harus menerima kekalahan 2-0.

Turnamen2Pertandingan kedua dan ketiga juga berlangsung dengan seru. Satu hal menarik yang saya catat adalah banyaknya pemain kelas dunia yang ikut main tarkam disini, mungkin untuk sekedar menyalurkan hobi menjelang dimulainya kompetisi di Eropa atau untuk membuat dapur lebih ngebul. Yang pasti di turnamen ini ada juga Ronaldo dalam kostum Inter Milan, Filippo Inzaghi yang berkostum Juventus dan beberapa bintang dunia lainnya.

Setelah tiga pertandingan berlangsung, turnamen dihentikan sementara dan akan dilanjutkan setelah waktu sholat Isya. Wahhhhh untung saja saya memiliki tiket terusan sehingga saya tidak perlu lagi membeli tiket untuk pertandingan malam hari nanti.

Setelah pukul 20.00 WIB saya kembali lagi ke stadion. Melewati loket tampak beberapa CaPen sedang membeli tiket. Ada yang lewat jalur resmi adapula yang membeli ke calo. Kali ini saya mendapat tempat duduk di nomor 69 seksi 38C, lokasinya agak sedikit di belakang tempat tendangan sudut di stadion yang terisi penuh oleh 71.000 penonton.

Turnamen3Pertandingan pertama adalah pertandingan semifinal2 dimana salah seorang pemain diberi kartu kuning oleh wasit - yang uniknya adalah ayah kandungnya sendiri - karena mengganjal dengan keras pemain lawan. Pertandingan berlangsung cepat, keras dan kedua tim sama-sama ngotot untuk menjebol gawang lawan. Sayangnya adu penalti tak terhindarkan setelah sampai babak kedua berakhir kedudukan imbang 1-1. Pada babak penalti ini, hanya satu algojo yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Turnamen4Pertandingan terakhir alias final juga berlangsung menarik. Permainan keras dan cepat kembali mewarnai pertandingan ini. Atmosfir stadion terasa sangat luar biasa dan tentunya menguras energi dan emosi pemain. Sayang, mungkin karena emosi yang tinggi, dituntut untuk menang dan bermain habis-habisan, salah seorang pemain mendapat kartu merah dari wasit karena memukul pemain lawan. Untungnya tidak ada keributan yang terjadi, pemain yang memukul langsung meminta maaf kepada lawannya dan diterima dengan baik. Tampil dengan pemain yang lebih sedikit membuat mereka menjadi bulan-bulanan lawannya. Sayang, saat pertandingan final babak pertama belum berakhir dan kedudukan 1-0, saya harus kembali ke rumah.

1 Komentar:

Komentar Blogger M Fahmi Aulia pada tanggal 19/8/05 19:43:

ah,bosen aku liputan 17 agustusan...di mana2 ga ada yg unik, hehehe..:p
*kabuurrr...*

 

Post a Comment

<< Home